Perbedaan SCC MPPT dan PWM

Secara umum, ada dua jenis SCC yaitu MPPT dan PWM. Keduanya berfungsi untuk mengoptimalkan pengisian baterai. Namun ada beberapa perbedaan antara MPPT dan PWM. Umumnya, Solar Charge Controller (SCC) berfungsi untuk mengoptimalkan pengisian baterai. Dimana SCC menerima daya dari panel surya dan mengalirkannya ke baterai.

Sebelum daya dialirkan ke baterai, SCC melakukan sejumlah konfigurasi dengan mengontrol pengisian hingga membekas titik-titik energi yang lebih besar. Perlu diketahui bahwa ampere yang dihasilkan panel surya selalu berubah-ubah, baik dalam hitungan jam bahkan menit. Naik turunnya ampere ini akan mempengaruhi kinerja pengisian baterai. Cepat atau tidaknya pengecasan terhadap baterai dipengaruhi oleh perubahan ampere.

Oleh karena itu, SCC memiliki peran yang sangat penting dalam sistem PLTS. Khususnya off grid yang menempatkan baterai sebagai back-up satu-satunya saat malam tiba. Agar bisa mendapatkan produksi solar panel yang maksimal, maka diperlukan SCC yang andal sesuai dengan kebutuhan sistem. Ada beberapa pilihan SCC, diantaranya SCC tipe PWM dan tipe MPPT. Kedua tipe ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

SCC MPPT dan PWM

SCC Tipe MPPT

1. Pengertian SCC MPPT

SCC MPPT merupakan alat yang berfungsi untuk menelusuri kekuatan maksimum yang bisa dihasilkan oleh panel surya dan mengontrol pengisian baterai. MPPT atau Maximum Power Point Tracking merupakan sistem elektronik yang bekerja untuk melacak keberadaan titik daya maksimum yang diproduksi panel surya.

SCC tipe MPPT terdiri atas perangkat elektronik yang tidak hanya berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai, tetapi juga bisa mengoptimalkan kinerja antara panel surya dengan bank baterai.

2. Kelebihan SCC MPPT

• Panel surya dan baterai tidak harus memiliki tegangan yang sama, bahkan bisa menggunakan panel surya dengan tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan baterai

• Lebih cepat mengisi baterai meskipun kapasitas baterai masih rendah atau cuaca sedang mendung dengan mengubah kelebihan tegangan menjadi arus

• Menghasilkan tegangan yang bisa menyesuaikan kebutuhan baterai dan beban

• Controller MPPT bisa bekerja maksimal meskipun suhu sel surya di bawah 45°C atau di atas 75°C.

• Lebih efisien untuk mengisi ulang baterai dengan adanya fitur pembatasan output, sehingga menghindari terjadinya baterai overcharging

MPPT bisa memantau dan menyesuaikan input untuk mengatur arus/current, misalnya dengan menurunkan tegangan dan menaikkan arus

  Efisiensi lebih dari 90% untuk mengecas baterai

3. Kekurangan SCC MPPT

• Harga controller MPPT lebih mahal daripada PWM

• Bekerja lebih baik pada kapasitas sistem di atas 200 Watt

• Bisa digunakan untuk sistem on grid meskipun kapasitasnya kecil

MPPT menggunakan pengkabelan lebih kecil sebab banyak menggunakan sistem seri

SCC Tipe PWM

1. Pengertian SCC PWM

PWM atau Pulse Width Modulation merupakan alat yang berfungsi sebagai pengendali keberlangsungan pengisian baterai. Ketika baterai mendekati penuh, maka SCC PWM akan perlahan menurunkan jumlah daya yang dikirim ke baterai agar baterai tidak mengalami kejenuhan.

2. Kelebihan SCC PWM

• Controller PWM memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan SCC tipe MPPT

PWM cocok untuk PLTS rumahan yang dibangun dalam skala kecil dengan suhu panel surya sedang hingga tinggi (45°C dan 75°C)

• Controller PWM dibuat berdasarkan basis teknologi yang lebih dulu sehingga sudah matang dan teruji

• Tegangan yang dihasilkan panel surya dengan PWM tidak berbeda jauh dengan tegangan baterai

• Bekerja lebih baik pada sistem off-grid dengan kisaran tegangan panel surya 17 – 19 Volt untuk setiap nominal teganan baterai 12 Volt

3. Kekurangan SCC PWM

• Panel surya dan baterai harus berada pada tegangan yang sama untuk menggunakan PWM

• Cocok digunakan ketika kapasitas baterai 80%

• Panel surya dihitung pada ampere ketika panel surya bekerja sesuai dengan tegangan baterai

• Hanya memiliki efisiensi sekitar 75%, ketika cuaca mendung tegangan keluaran controller PWM akan mengikuti panel surya. Jika panel surya 24 Volt menggunakan baterai 12 Volt, maka kelebihan tegangan pengisian akan terbuang

PWM membutuhkan kabel dengan diameter lebih besar karena cenderung menggunakan sistem paralel

Cara Kerja MPPT dan PWM

Sebuah panel surya dengan spesifikasi Imp 10 Ampere dan Vmp 24 Volt menunjukkan bahwa kapasitas daya panel ini yaitu 240 Watt diperoleh dari 10A x 24V.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar