Pengertian Inverter Standalone dan Cara Kerjanya

Inverter standalone merupakan inverter yang mengubah arus DC menjadi arus AC secara independen tanpa terhubung jaringan PLN. Jenis inverter ini banyak digunakan di bangunan tempat tinggal, khususnya di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke jaringan PLN. Untuk pemilihan inverter sistem PLTS harus didasarkan pada beban maksimum yang akan digunakan, lonjakan maksimum yang diperlukan, tegangan output yang diperlukan, tegangan baterai input dan fitur lainnya yang diperlukan. Inverter standalone memiliki kualitas yang tinggi dan tersedia dalam ukuran mulai dari 100 Watt. Ukuran inverter diukur dengan output kontinu maksimumnya dalam watt. Angka yang tertera pada inverter ini harus lebih besar dari total watt semua beban AC yang akan digunakan. Jika jumlah dan ukuran beban AC tetap terkendali, maka ukuran inverter dapat diminimalkan. Watt dari sebagian besar beban AC dapat ditentukan dari tag atau label pada alat yang biasanya terletak di dekat colokan kabel listrik atau buku manualnya.

Inverter standalone hanya melakukan satu fungsi yaitu mengubah daya baterai DC menjadi energi listrik AC. Biasanya tidak memiliki fitur canggih yang memungkinkan Anda menggunakannya secara efektif. Namun inverter ini tetap cocok dipasang pada sistem PLTS di rumah. Inverter standalone dikenal dengan nama inverter off-grid, dimana inverter ini dirancang untuk sistem PLTS yang dilengkapi dengan cadangan baterai. Inverter mengambil daya DC dari baterai yang di isi oleh panel surya dan mengubah daya menjadi arus listrik AC.

Cara Kerja Inverter Standalone

Inverter standalone digunakan dalam sistem PLTS off grid yang terisolasi, dimana inverter menarik energi DC dari baterai yang di isi oleh panel fotovoltaik. Berikut ini cara kerja inverter standalone :

1. Panel surya menghasilkan listrik dan dialirkan ke solar charge controller (SCC)

2. Arus dari SCC dikirim ke baterai untuk disimpan

3. Baterai mengalirkan arus listrik ke inverter standalone

4. Inverter standalone mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC)

5. Arus listrik AC kemudian dialirkan ke perangkat elektronik