Hambatan Listrik: Pengertian, Rumus Ohm dan Menentukan Nilai Resistor

Hambatan Listrik

Hambatan listrik atau resistansi merupakan metode sebuah benda dalam mencegah atau menghambat arus listrik yang mengalir pada medium tertentu. Satuan dalam hambatan listrik disebut ohm (Ω).

Hambatan listrik bisa juga diartikan sebagai besaran listrik yang dapat mengukur laju minimum aliran arus listrik pada bahan atau perangkat yang melewatinya.

Jika hambatan listrik diibaratkan dengan aliran air dalam sebuah pipa, maka semakin tipis pipa maka semakin besar pula hambatannya dan semakin kecil aliran airnya.

Pengertian Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah komponen yang bisa mengurangi kecepatan dan jumlah elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian. Setidaknya hambatan listrik disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir ketika elektron bergerak melalui konduktor seperti kawat logam. Elektron yang bergerak dapat bertabrakan dengan ion dalam logam. Hal ini bisa mempersulit aliran listrik dan menimbulkan resistansi, atau hambatan. Hambatan listrik difungsikan dengan cara menambahkan komponen elektronik yang disebut resistor ke rangkaian untuk membatasi aliran arus dan melindungi komponen dalam rangkaian. Penerapannya juga dapat membantu melindungi diri dari energi listrik yang berbahaya.

Satuan dari hambatan listrik disebut Ohm yang memiliki simbol huruf besar Yunani omega (Ω). Menurut Standar Internasional (SI), simbolisasi kelipatan satuan resistansi yaitu kilo ohm, mega ohm, dan giga ohm.

1 kilo ohm     = 1.000 ohm

1 mega ohm  = 1.000.000 ohm

1 giga ohm    = 1.000.000.000 ohm

Satuan Hambatan Listrik

Rumus Ohm (Hambatan Listrik)

Rumus Ohm atau hambatan listrik adalah R= V/I. Dengan R= hambatan (Ohm), dan V= tegangan (Volt), dan I= kuat arus (Ampere).

Contoh Soal.

Diketahui kuat arus listrik sebesar 0,5 Ampere yang dialirkan pada penghantar beda potensial 6 volt. Tentukan jumlah hambatan listrik pada penghantar tersebut!

Jawab:

V = 6 V

I  = 0,5 A

R = ?

Dengan menggunakan rumus hambatan listrik di atas, maka penyelesaiannya adalah:

R = V / I

R = 6 / 0.5

R = 12 Ω

Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya arus yang mengalir diantara dua titik sebanding dengan beda potensial antara kedua titik tersebut. Karena arus yang mengalir berbanding terbalik dengan hambatan antara dua titik, maka dapat dikatakan bahwa besarnya arus yang mengalir sama dengan tegangan dibagi hambatan. Penerapan hukum Ohm merupakan hal mendasar ketika kita mempelajari elektronika dan penerapannya pada PLTS. Mengacu pada hukum Ohm, rangkaian dapat dihitung dan dirancang lebih lanjut sesuai dengan rumus di atas.

Menentukan Nilai Resistor

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resistor adalah komponen yang dapat menahan dan mengatur arus dan tegangan dalam suatu rangkaian. Di pasaran kita bisa menemukan resistor dalam bentuk coil, strip, metal film, metal oxide film, cermet, carbon, dll. Ohmmeter juga bisa digunakan untuk menentukan nilai resistor. Dengan alat ini, kita dapat membaca tanda warna pada permukaan resistor atau menuliskan angka dan huruf yang tercetak pada permukaan resistor.

Ada pita berwarna pada film elemen dan resistor karbon, yang merupakan kode yang menunjukkan nilai resistansi. Ada 4 gelang (biasanya dasar coklat muda) dan 5 (dasar biru, sering disebut resistor 1%). Di bawah ini adalah kode warna tali pada resistor.

Kode Warna Resistor

Pelajari lebih lanjut dan dapatkan konsultasi secara gratis mengenai seluk beluk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan beragam jenis penerapan energi alternatif lain pada kontak di bawah ini :

Elga Aris Prastyo, S.Pd, S.E : 081515889939 (Whatsapp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar