Apa Itu Kalor?

Kalor

Kalor yaitu salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda dengan suhu yang lebih tinggi ke benda yang mempunyai suhu lebih rendah kalau keduanya dipertemukan atau bersentuhan. Kalau ada dua benda yang memiliki suhu yang berbeda pada saat keduanya dipertemukan maka akan muncul kalor yang mengalir atau berpindah. Misalnya pada saat Grameds mencampurkan air dingin dengan air panas, kemudian itu akan menghasilkan air hangat. Itu perlu di ketahui Grameds bahwa suhu dan kalor itu berbeda. Suhu merupakan suatu nilai yang bisa terukur dengan termometer, kalau kalor adalah energi yang mengalir pada suhu benda ke benda yang lainnya. Menurut MKS atau SI, satuan kalor adalah joule ( J ) kalau menurut CGS satuan kalor adalah erg dan untuk beberapa macam jenis – jenis makanan yang menggunakan satuan kalori. Dapat juga di hitung bahwa satu kalori adalah jumlah energi panas  yang di perlukan untuk menaikkan suhu 1 derajat celcius  ( C°).  Jadi ini juga dapat di katakan satu kalori = 4,184 J atau juga dibulatkan menjadi 4,2 J.

Pengertian kalor juga bisa disebut sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat tertentu yang untuk mendeteksinya juga perlu menggunakan alat pengukur suhu benda tersebut. Grameds bisa juga bisa di perhatikan pada air panas yang telah di biarkan di udara terbuka maka lama-kelamaan akan mendingin karena adanya kalor yang dilepaskan dari zat air ke udara. Hal ini juga mampu memengaruhi kenaikan dan penurunan suhu pada benda yaitu jumlah kalor, massa benda dan jenis benda itu sendiri. Kalor secara alami juga akan berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah, sehingga itu bersifat cenderung menyamankan suhu kedua benda kalau saling bertemu atau bersentuhan. Kalau suatu suhu benda itu tinggi maka kalor yang di kandungan pun juga sangat besar. Sebaliknya kalau suhu suatu benda rendah maka kalornya pun menjadi sedikit. Jadi ini, juga bisa disimpulkan bahwa besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat itu menyesuaikan dengan 3 faktor, yaitu perubahan suhu, jenis zat (kalor jenis), dan massa zat.

Kemudian kalor bisa menaikkan atau menurunkan suhu, jadi kalau semakin besar kenaikan suhu, kalor yang diterima juga semakin banyak. Sebaliknya, kenaikan suhu yang kecil akan membuat kalor yang diterima menjadi sedikit. Itu artinya, hubungan kalor (Q) juga akan dibandingkan lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T), kalau massa (m) dan kalor jenis zat (c) suatu benda itu tetap.

Rumus kalor

Berikut ini beberapa rumus kalor :

1. Rumus Perpindahan Kalor

Q = m.c.∆T

Keterangan :

Q = banyak kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu zat benda yang tertentu (J).

m = massa benda yang menerima atau pun melepas kalor (kg).

c = kalor jenis zat (J/kg°C).

∆T = perubahan suhu (°C).

2. Rumus Kalor Jenis

c = Q / m.∆T

Keterangan :

c = Kalor jenis zat (J/kg°C)

Q = Banyaknya kalor yang telah dilepas atau diterima oleh suatu benda (joule).

m = Massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg).

∆T =  Perubahan suhu (°C).

3. Rumus Kapasitas Kalor

c = Q / ∆T

Keterangan :

c = kapasitas kalor (J/K)

Q = banyaknya kalor (J)

∆T = perubahan suhu (K)

4.  Rumus Menentukan Kapasitas Kalor Itu Sendiri

C = m.c

Keterangan :

C = kapasitas kalor (J/K).

m = massa benda yang menerima atau melepaskan kalor (kg).

c = kalore jenis zat (J/kg.k).

5.  Rumus Kalor Lebur Dan Uap

Kalor lebur

Q = m x L

Kalor uap

Q =  m x U

Ketentuan

L = kalor lebur zat ( joule/kilogram)

U = kalor uap zat ( joule/ kilogram)

Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar