Perbedaan Solar Tube dan Skylight Tenaga Surya

Solar Tube dan Skylight

Ada beberapa perbedaan antara solar tube dan skylight tenaga surya. Apakah ada rencana untuk mengurangi biaya listrik dengan menggunakan tenaga surya? Jika kita penggemar energi bersih, salah satu tantangan yang akan kita hadapi yaitu memilih antara solar tube dan skylight.

Solar tube dikenal juga sebagai skylight yang memiliki bentuk tabung atau tabung matahari. Solar tube merupakan kubah yang menangkap sinar matahari dan menyebarkannya di kamar kita. Solar tube memiliki kubah di atap rumah dengan lampu kilat dan tabung logam yang permukaan cerminnya menyalurkan cahaya ke langit-langit rumah. Solar tube memiliki berbagai ukuran dan desain. Ada yang memiliki kubah untuk menyaring radiasi UV sinar matahari. Radiasi UV membuat benda memudar dan bisa merusak kulit kita. Solar tube akan memberi kita cahaya dan menyaring panasnya. Jika kita masuk ke ruangan yang memiliki diffuser surya, kita tidak akan membedakannya dari penerangan listrik. Perangkat ini menyebarkan cahaya secara merata di sekitar rumah seperti bola lampu listrik bahkan cahaya dari solar tube memiliki kualitas sebanyak bola lampu 300 watt.

Secara harfiah, skylight merupakan jendela di atap kita. Kita memiliki jendela di dinding rumah, sedangkan skylight ditempatkan di atap rumah sebagai lampu langit-langit. Kemampuan yang dimiliki yaitu bisa melihat matahari, bintang atau bulan dari kamar kita secara langsung. Oleh karena itu disebut dengan skylight. Skylight memberi kita cahaya alami dan pemandangan langit yang menakjubkan. Skylight memiliki bahan kaca, kaca akrilik atau polikarbonat sebagai bagian transparannya. Bingkai kayu, vinil atau logam menahan jendela di tempatnya. Biasanya skylight dipasang tidak lebih dari 15% luas ruangan.

Perbedaan Solar Tube dan Skylight

1. Tampilan

Pada bagian luar, solar tube berbentuk tabung silinder yang menyalurkan sinar matahari dari atap ke kamar kita. Solar tube memiliki kubah bukaan kecil untuk menangkap sinar matahari. Kemudian sinar dikirim melalui tabung yang terpasang di dalam ruang rumah. Ujung bawah langit-langit memiliki komponen yang mirip bohlam, seperti yang ada di lampu pada umumnya. Sedangkan skylight terlihat seperti jendela yang dipasang di atap secara cermat dengan gaya arsitektural. Kita bisa menatap bintang jatuh dan menerangi rumah dengan cahaya bulan di malam hari. Jika siang hari, sinar matahari langsung masuk ke dalam kamar kita secara langsung. Sederhananya, skylight membuat kamar kita seperti berada di bawah langit bertabur bintang.

2. Bahan Pembuatan

Material yang membuat skylight berbeda dengan solar tube. Skylight merupakan jendela dengan bahan transparan dan bingkai yang kuat. Bahan transparan bisa berupa kaca, kaca akrilik atau polikarbonat, tergantung mereknya. Bingkai bisa dari plastic, kayu atau logam. Kaca berbahaya jika pecah dari atap rumah kita. Pecahan kaca bisa memotong kulit dan jaringan tubuh kita serta menyebabkan cedera yang berbahaya. Akan tetapi, skylight memiliki kaca temper atau kaca laminasi yang lebih kuat dan tidak berbahaya jika dibandingkan dengan jendela biasa. Pecahan kaca temper memiliki tepi yang tumpul, sedangkan kaca konvensional akan pecah menjadi potongan-potongan tajam. Beberapa merek mengapit lapisan polivinil butiral (PVB) di antara dua panel kaca. Ketika pecah, daun jendela kaca yang dilaminasi, potongannya tetap terpaku pada film PVB. Kaca laminasi seperti yang kita temukan di jendela mobil. Sedangkan bahan solar tube terdiri dari kubah atap, tabung ekstensi dan diffuser. Tentunya masing-masing bagian tersebut memiliki bahan yang unik.

Solar tube memiliki kubah akrilik, terkadang terbuat dari polikarbonat di bagian atap untuk menangkap sinar matahari. Kubah di tahan pada posisinya dengan kilatan yang mencegah kebocoran air ke langit-langit. Biasanya tabung metalik dengan permukaan seperti cermin untuk memantulkan cahaya ke dalam ruangan. Beberapa tabung kaku, sedangkan yang lain fleksibel. Kemudian di ujung solar tube terdapat lensa atau diffuser yang menyebarkan sinar matahari merata ke seluruh ruangan.

3. Saringan Radiasi

Sinar matahari yang masuk ke rumah kita berupa radiasi UV. Pada dasarnya, sinar matahari yaitu radiasi luar angkasa. Sinar ini membawa spektrum cahaya namun juga memiliki radiasi berbahaya yang ada di dalamnya.  Radiasi UV bisa digunakan tumbuhan untuk fotosintesis, namun merusak kulit manusia dan mengubah warna benda. Misalnya perubahan warna dari karya seni, furniture dan kain yang akan memudar. Jika skylight atau solar tube kita tidak menghilangkan sinar berbahaya ini, kita bisa terkena efek yang tidak baik. Radiasi UV tidak diperlukan di rumah kita.

4. Cara Kerja

Baik skylight maupun solar tube membawa sinar matahari ke dalam rumah kita. Namun, mereka  bekerja pada dua prinsip yang berbeda. Skylight merupakan jendela tempat kita bisa melihat langit dan semua cahaya bisa masuk ke kamar kita. Jendela  atap tubular menangkap sinar matahari dan memantulkannya ke kamar kita melalui perlengkapan. Jadi, eksterior dan interiornya sangat berbeda. Beberapa tabung matahari canggih memiliki teknologi serat optik.

5. Prosedur Instalasi

Kedua unit perangkat ini memerlukan tenaga kerja yang ekstensif. Meskipun kita bisa membuat sendiri instalasi solar tube, akan tetapi skylight memerlukan bantuan professional untuk memasangnya. Pemasangan skylight memerlukan beberapa perhitungan geometris kritis untuk menempatkan “jendela atap” pada posisi terbaiknya. Kita perlu memiliki desain arsitektur di tempat. Desain ini membantu kita dalam memahami apakah atap bisa mendukung skylight. Ruangan yang bersebelahan dengan atap lebih mudah dipasang jika dibandingkan dengan yang ada di ruang bawah tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar