Konversi energi adalah sebuah fenomena yang sering terjadi di lingkungan sekitar kita berupa perubahan satu bentuk ke bentuk lain. Oleh karena itu, konversi energi sangat mudah ditemukan dalam aktivitas atau kehidupan sehari-hari. Baik secara sadar atau pun tidak sadar. Konversi energi adalah peristiwa yang dapat diamati melalui perubahan energi menjadi jenis energi lain. Energi sendiri mempunyai arti sebagai suatu kekuatan atau kemampuan untuk membuat sesuatu menjadi aktif, seperti menghasilkan gerak, kerja, dan tenaga. Ada stimulus yang kemudian bisa mempengaruhi hal yang diberikan energi untuk terus hidup.
Dalam contoh kasus ini konversi energi dapat dilihat pada penerapan Pembangkit Listrk Tenaga Surya (PLTS) yang di dalamnya memanfaatkan perubahan energi panas atau cahaya matahari yang ditangkap melalui panel surya dan kemudian melalui serangkaian proses dikonversi atau dirubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk penggunaan skala rumahan atau industri.
Ada banyak jenis energi yang dapat dikonversi atau diubah. Diantaranya adalah energi mekanik, kemudian energi listrik, energi nuklir, energi kimia, dan energi panas. Masing-masing energi ini dapat diubah menjadi bentuk energi lain. Masing-masing energi ini juga memiliki interpretasinya sendiri. Serupa dengan jenis energi lain, energi matahari juga bisa mengalami konversi. Sehingga matahari yang menghasilkan panas dan cahaya bisa diubah menjadi sumber energi lain agar lebih mudah dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan di bumi. Berikut adalah contoh beberapa konversi energi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Energi Listrik
• Konversi energi listrik menjadi energi panas. Contohnya: setrika, kompor listrik, pemanas dan penanak nasi, dan lain-lain.
• Konversi energi listrik menjadi energi bunyi. Contohnya: televisi, radio, pemutar CD, dan lain-lain.
• Konversi energi listrik menjadi energi gerak. Contohnya: mobil listrik, kipas angin, mesin cuci, dan lain-lain.
• Konversi energi listrik menjadi energi cahaya. Contohnya: lampu dan bohlam yang digunakan pada malam hari dan lain-lain.
2. Energi Panas
• Konversi energi panas menjadi energi listrik. Contohnya: teknologi termoelektrik, pembangkit listrik tenaga surya dan lain sebagainya.
• Konversi energi panas menjadi energi cahaya. Contohnya: obor api, kembang api, dan lain-lain.
3. Energi Kimia
• Konversi energi kimia menjadi energi gerak. Contohnya: bensin pada kendaraan, proses pencernaan makanan dan minuman dan perubahan energi dalam tubuh, dan sebagainya.
• Konversi energi kimia menjadi energi cahaya. Contohnya: baterai pada lampu senter, dan lain-lain.
• Konversi energi kimia menjadi energi panas. Contohnya: bahan bakar, seperti minyak tanah yang digunakan saat memasak.
4. Energi Gerak
• Konversi energi gerak menjadi energi panas. Contohnya: tangan yang digosok-gosokkan akan terasa hangat dan sebagainya.
• Konversi energi gerak menjadi energi bunyi. Contohnya: bertepuk tangan, menghentakkan kaki, dan lain-lain.
• Konversi energi gerak menjadi energi listrik. Contohnya: kicir angin yang menjadi pembangkit listrik tenaga angin, pemakaian dinamo, dan lain-lain.
5. Energi Cahaya
• Konversi energi cahaya menjadi energi panas. Contohnya: menjemur pakaian, mengerikan ikan asin, membuat garam, dan sebagainya.
• Konversi energi cahaya menjadi energi listrik. Contohnya: pemanfaatan panel surya pada pembangkit listrik tenaga surya dan lain-lain.
• Konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Contohnya: proses fotosintesis pada tumbuhan, proses pencucian foto, dan lain-lain.
Pelajari lebih lanjut dan dapatkan konsultasi secara gratis mengenai seluk beluk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan beragam jenis penerapan energi alternatif lain pada kontak di bawah ini :
Elga Aris Prastyo, S.Pd, S.E : 081515889939 (Whatsapp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar