Fungsi Kicir Air pada PLTA

Kicir Air pada PLTA

Air adalah salah satu sumber energi yang sangatlah penting untuk kehidupan manusia. Salah satunya penggunaan energi air yang sangat esensial adalah manfaatnya untuk menghasilkan energi listrik. Dan jumlahnya yang berlimpah juga menjadikan air sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Di Indonesia sendiri, potensi energi yang bisa dimanfaatkan dari air yaitu sebesar 45,379 MW dari total 75,091 MW energi yang telah terkandung. Pemanfaatan energi air untuk menghasilkan energi listrik dilakukan dengan mempergunakan teknologi yang bernama Pembangkit Listrik TenagaAir (PLTA). Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) juga memanfaatkan aliran air agar bisa memutar turbin. Mekanisme kerja pembangkit listrik tenaga air (PLTA) juga cukup sederhana, yaitu memanfaatkan energi potensial dan kinetik air untuk menghasilkan putaran pada turbin.

Sesuai namanya, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mempergunakan air sebagai sumber yang energi utama untuk menghasilkan listrik yang bisa disalurkan ke rumah warga. Kesadaran dari manusia akan terjadinya krisis energi semakin terbuka. Hal ini terjadi dikarenakan jumlah populasi manusia yang hidup di muka bumi ini tidaklah sedikit lagi. Meskipun cukup lama manusia juga sadar akan krisis energi yang akan segera datang, akan tetapi terdapat banyak solusi yang mulai dipergunakan. Salah satu sumber energi yang telah menjadi andalan di masa depan yaitu sumber energi terbarukan yang mempergunakan air. Sumber energi pilihan diharapkan akan bisa menjadi jalan keluar untuk menghadapi krisis energi. Negara Indonesia pun juga sudah mempergunakan sumber energi terbarukan tersebut dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Apa PLTA Juga Menggunakan Kincir Air?

Salah satu cara untuk membangkitkan listrik yaitu dengan cara menggunakan air laut dengan memanfaatkan perbedaan suhu air laut. Suhu yang lebih tinggi pada permukaan laut ini ternyata juga disebabkan oleh sinar matahari yang memanaskan permukaan laut. Akan tetapi, suhu akan sangat dingin pada saat di bawah permukaan laut. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini juga bisa dibangun dengan memanfaatkan perbedaan suhu untuk menghasilkan energi. Perbedaan suhu yang dibutuhkan untuk hal ini sekurang-kurangnya 380 F. Metode ini yang dinamakan dengan Ocean Thermal Energy Conversion atau OTEC.

Pengelolaan energi listrik yang berasal dari air ini juga dikenal dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dan telah dikutip dari buku Hemat Energi dan Lestari Lingkungan Melalui Bangunan yang ditulis oleh Christina Eviutami Mediastika pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia ternyata juga mempunyai komponen utama. Berikut ini adalah komponen yang utama:

1. Bendungan, untuk menaikkan permukaan air sehingga akan  menciptakan tinggi jatuh air.

2. Turbin atau kincir, fungsi dari kincir air pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yaitu untuk memutar baling-baling yang digantikan oleh aliran air untuk memutar turbin.

3. Generator, mempunyai fungsi untuk dapat mengubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik. Generator di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja sama seperti generator pembangkit listrik yang lainnya.

4. Jalur transmisi, mempunyai fungsi untuk menyalurkan energi listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menuju ke bangunan.

Energi terbarukan ini ternyata juga sangatlah penting untuk mencegah krisis energi di masa yang akan datang. Juga perlu diingat kalau fungsi kincir air di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah untuk menggerakkan turbin penghasil energi listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar