Manfaat Energi Terbarukan Tenaga Surya dan Bahan Bakar Fosil

Energi Surya vs Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil berupa batu bara, gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil diciptakan oleh dekomposisi tumbuhan dan hewan purba selama ribuan bahkan jutaan tahun lamanya. Pada zaman dahulu, bahan-bahan ini merupakan sumber daya yang digunakan untuk mendorong revolusi industri dan perkembangan manusia. Batu bara, minyak bumi dan gas alam yaitu bahan yang mengeluarkan banyak energi saat kita membakarnya.  Sekarang ini dunia masih menghasilkan listrik menggunakan sumber daya bahan bakar fosil. Pulau jawa sendiri menggunakan 70% batu bara untuk pembangkit listrik. Sayangnya, semua itu sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Energi terbarukan merupakan energi yang bisa digunakan dan diganti dalam waktu yang sesuai sehingga bisa digunakan kembali. Contoh sumber energi terbarukan antara lain tenaga angin, tenaga pasang surut, tenaga air, panas bumi, bio energi dan tenaga surya.

Manfaat Energi Terbarukan

1. Sumber daya konstan

Salah satu manfaat utama dari sumber energi terbarukan yaitu tidak akan habis. Sayangnya, pada zaman dahulu dunia memiliki banyak akses ke bahan bakar fosil. Bahan bakar ini murah dan mudah digunakan sehingga membuat sebagian besar produksi energi dunia didasarkan pada bahan bakar fosil.

2. Emisi dan polusi CO2 lebih rendah

Kita mungkin pernah mendengar bahwa dunia sedang memanas atau global warming. Jika kita tidak melakukan sesuatu, permukaan laut akan naik dan cuaca ekstrem akan mengubah cara hidup manusia. Pemanasan global bukan lagi menjadi sesuatu hal yang diperdebatkan karena sudah diterima secara luas di seluruh komunitas ilmiah dunia. Salah satu masalah paling signifikan yang dihadapi umat manusia saat ini yaitu menemukan cara untuk mengatasi penyebab pemanasan global. Pada saat kita membakar, bahan bakar fosil akan melepaskan karbon dioksida yang termasuk salah satu penyebab utama pemanasan global. Oleh karena itu, mengubah sumber utama pembangkit energi dunia dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan yaitu salah satu prioritas utama dunia. Batu bara, gas alam dan minyak bumi masih menjadi tulang punggung industri energi dunia. Namun saat ini energi terbarukan lainnya mengalami pertumbuhan yang pesat. Teknologi yang mendorong sumber energi terbarukan terbukti dengan cepat dan tenaga surya berada di ujung tombak kemajuan teknologi ini. Kritik terhadap sumber energi terbarukan seperti tenaga surya tidaklah sepenuhnya salah. Hal itu menunjukkan bahwa tenaga surya juga menyebabkan emisi CO2 karena menggunakan sumber daya tak terbarukan untuk membuat komponennya.

Bahan yang masuk ke instalasi surya harus ditambang, diproduksi, diangkut dan semua proses ini memiliki dampak lingkungan hingga melepaskan CO2. Umur pemakaian tenaga surya adalah sekitar dua puluh lima tahun. Jadi, dampak yang relatif kecil dari produksi tenaga surya harus dibandingkan dengan penghematan energi matahari selama dua puluh lima tahun dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil selama itu. Terlepas dari upaya publisitas yang mahal dari industri bahan bakar fosil, tidak dapat disangkal bahwa tenaga surya adalah sumber energi yang jauh lebih bersih dan ramah lingkungan.

3. Insentif Pemerintah

Banyak negara termasuk pemerintah Indonesia menawarkan insentif yang signifikan untuk menggunakan tenaga surya dan energi terbarukan lainnya sebagai bagian dari perjanjian internasional untuk mengurangi emisi karbon. Ada potongan insentif yang ditawarkan Kementerian ESDM bagi pelanggan PLN yang memasang PLTS atap. Pemerintah menawarkan insentif terbatas dalam bentuk cashback hingga Rp77 juta per 10kWp. Pemberian insentif ditargetkan bagi pelanggan PLN yang memasang PLTS atap dari golongan rumah tangga, sosial, bisnis dan industri, dengan fokus pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

4. Biaya Energi

Salah satu argumen yang menentang tenaga surya adalah efisiensinya. Panel surya menggunakan teknologi fotovoltaik untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik menggunakan proses kimia, efek fotovoltaik. Kita membutuhkan beberapa teknologi yang cukup canggih agar sel surya bisa bekerja dengan baik. Meskipun efiesiensi panel surya belum optimal, namun teknologi surya telah maju dalam beberapa tahun terakhir. Kita bisa melihat bahwa hanya dalam sepuluh tahun, panel surya telah berubah dari yang harga paling mahal dari semua sumber energi menjadi yang termurah. Hal ini adalah perkembangan yang mencengangkan dan sekaranglah saatnya untuk kita berinvestasi dalam sistem tenaga surya rumah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar