Sistem hybrid adalah perpaduan PLTS sistem On Grid dengan PLTS sistem Off Grid. Sistem hybrid masih terkoneksi dengan jaringan listrik PLN dan mampu mengexport listrik ke jaringan listrik PLN. Sistem ini dilengkapi dengan baterai yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada jaringan PLN. Cadangan daya yang tersimpan dalam baterai akan digunakan saat jaringan PLN mengalami gangguan atau padam. Kebutuhan listrik rumah akan disuplay dari panel surya dan baterai. Pada pagi dan siang hari energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya digunakan untuk mengoptimalkan semua penggunaan listrik di rumah seperti lampu, televisi, mesin cuci dan alat elektronik lainnya.
Jika ada kelebihan dari energi listrik, maka digunakan untuk mengisi ulang baterai dan mengexport listrik ke PLN. Pada saat matahari mulai terbenam, sistem secara otomatis akan beralih ke energi listrik yang tersimpan di dalam baterai. Apabila kapasitas baterai pada malam hari tidak cukup untuk memenuhi penggunaan listrik di rumah, inverter secara otomatis mengalihkan dengan penggunaan listrik dari PLN. Sistem hybrid paling cocok digunakan untuk daerah perkotaan yang terdapat jaringan listrik PLN atau yang jarang mati listrik. Sistem ini menggunakan sistem on grid sehingga tidak akan memaksa kinerja baterai karena baterai hanya bekerja pada saat mati listrik saja, dengan ini akan membuat baterai lebih awet.
Selain itu, sistem ini juga dapat mengexport energi lebih ke jaringan PLN dengan menggunakan meteran Kwh export import PLN atau Nett Meter. Jeda perpindahan saat mati listrik yang di backup oleh sistem hybrid ini hanya hitungan millisecond sehingga tidak akan merusak komponen elektronik. Tidak seperti sistem genset saat ini tetap masih ada jeda waktu pada saat perpindahan antara genset dan PLN. Ketika hanya mengandalkan satu jenis sumber listrik saja, maka akan sangat merepotkan ketika terjadi kendala seperti pemadaman bergilir dan lain sebagainya. Dengan sistem hybrid ini bisa mengatur penggunaan daya sesuai kebutuhan produksi. Ketika terjadi hambatan pada sumber tenaga yang satu, bisa berpindah pada sumber yang lain.
Kelebihan Sistem Hybrid
1. Dapat menghemat tagihan listrik PLN untuk kapasitas rumah
2. Dapat melakukan eksport import listrik ke PLN
3. Terdapat critical backup baterai
4. Cocok untuk daerah perkotaan yang terdapat jaringan PLN
Kekurangan Sistem Hybrid
1. Perawatan yang berkala dan menimbulkan biaya tinggi
2. Tidak adanya BEP (Break Event Point)
3. Investasi alat yang cukup tinggi
4. Adanya life time baterai yang harus dilakukan penggantian di kemudian hari
Cara Kerja PLTS Sistem Hybrid
Di pagi hari, dimana semua anggota keluarga telah bangun untuk mempersiapkan
aktivitas di hari itu. Pada pagi hari, penggunaan energi di dalam rumah akan
mengalami lonjakan. Namun, pada saat itu juga matahari belum bersinar terik.
Sehingga penggunaan daya akan dipasok oleh baterai jika energi yang tersimpan
di dalam baterai masih mencukupi setelah digunakan semalaman. Jika energi yang
tersimpan di dalam baterai sudah habis, maka akan diimport dari jaringan PLN.
Pada tengah hari, panel surya mencapai kemampuan maksimal untuk melakukan
pengisian daya pada sistem baterai. Kebutuhan energi pada saat itu masih
relatif rendah, karena biasanya anggota keluarga sedang beraktivitas di luar
rumah. Sehingga banyak daya berlebih yang digunakan untuk mengisi baterai pada
sistem. Pengisian daya yang dilakukan pada tengah hari bertujuan untuk
menghindari import daya yang cenderung mahal pada malam hari.
Pada sore hari saat kebutuhan energi masih rendah, sistem PLTS mampu memenuhi
permintaan energi sekaligus melakukan pengisian baterai, namun jika baterai
sudah penuh maka energi dapat diekspor ke jaringan PLN.
Pada malam hari saat anggota keluarga sudah kembali ke rumah, kebutuhan energi
akan mengalami lonjakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan energi
di rumah akan terus disuplai oleh daya dari baterai, namun jika energi pada
baterai telah habis maka energi listrik dapat diimpor dari jaringan PLN untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di dalam rumah.
Beralih menggunakan sistem PLTS hybrid merupakan salah satu langkah cerdas yang
dapat mengurangi penggunaan listrik PLN pada waktu beban puncak. Di Indonesia
tarif listrik pada waktu beban puncak memiliki harga yang lebih tinggi daripada
pada saat lewat beban puncak. Pemilik PLTS sistem hybrid dapat melakukan penghematan
tagihan listrik dengan menggunakan energi yang tersimpan di dalam baterai.
Walaupun investasi dan biaya perawatan yang lebih tinggi dibandingkan sistem
ongrid, namun sistem ini memiliki kelebihan yaitu dapat menyediakan cadangan
energi pada saat jaringan PLN mengalami gangguan atau mati. Sistem ini lebih
cocok digunakan untuk daerah yang kehandalan jaringan PLN kurang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar