Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. PLTS menjadi salah satu pembangkit dari energi alternatif yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga sinar matahari mudah didapatkan, dimana matahari menyinari Indonesia hampir sepanjang tahun. Komponen utama dari PLTS yaitu sel fotovoltaik yang berfungsi untuk menangkap panas matahari yang bisa diubah menjadi arus listrik DC. Panas tersebut akan digunakan untuk memanaskan cairan yang akan berubah menjadi uap. Uap inilah yang akan dipanaskan dan menghasilkan listrik. Arus yang dihasilkan akan dialirkan melalui suatu inverter yang merubahnya menjadi arus listrik AC. 

 


Selain sel fotovoltaik, ada beberapa komponen lainnya yang harus dimiliki oleh PLTS yang terdiri dari charger controller dan baterai. Charger controller berfungsi untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke tujuan penggunaan listrik. Sedangkan baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik. Baterai ini berguna untuk penggunaan energi listrik pada saat tidak ada sinar matahari misalnya saja saat malam hari. Baterai juga digunakan untuk mengumpulkan energi listrik searah dari panel surya sebelum diubah menjadi arus bolak-balik oleh inverter. Di dalam sistem PLTS juga ada komponen Balance of System atau BOS yaitu inverter yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi arus bolak-balik. 

Solar Charge Controller


Fotovoltaik ditemukan pertama kali pada tahun 1880 oleh Charles Fritts. Kinerjanya akan menggunakan efek fotovoltaik dalam menghasilkan arus listrik. Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu menggunakan perbedaan tegangan yang dihasilkan dari efek fotovoltaik untuk memproduksi listrik. Untuk pemusatan energi sendiri menggunakan cermin atau lensa yang menggunakan sistem pelacak sehingga energi matahari hanya bisa diterima pada permukaan tertentu dan difokuskan pada satu titik saja. Selanjutnya, panas tersebut akan dekonsentrasi menjadi sumber panas pembangkit listrik untuk bisa menggerakkan generator maupun media penyimpan panas yang lain. 

Inverter

Teknologi ini cukup canggih dengan harga yang murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan serta mudah dirawat. Ada kendala utama yang harus dihadapi dalam pengembangan sel fotovoltaik ini yaitu investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi. Hal ini dikarenakan memerlukan subsistem yang terdiri dari baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTS ini adalah sebagai berikut :

1. Panel surya menghasilkan energi listrik dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan panel surya merupakan arus listrik searah atau DC. 

2. Energi listrik yang dihasilkan panel surya akan menuju solar charge controller. Pada alat ini energi listrik akan diatur dan distabilkan. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebenarnya dapat digunakan secara langsung untuk menyalakan peralatan rumah tangga yang memiliki arus DC. Akan tetapi,  kebanyakan peralatan rumah tangga menggunakan arus AC sehingga energi listrik perlu disimpan dan dikumpulkan terlebih dahulu dalam baterai untuk kemudian diubah tegangannya. Energi listrik dari controller ini terbagi dua yaitu menuju ke baterai dan menuju ke peralatan rumah tangga yang menggunakan arus searah atau DC. 

3. Selanjutnya, listrik akan menuju aki atau baterai untuk disimpan. Pada baterai ini energi listrik juga dikumpulkan sebelum nantinya diubah arusnya. 

4. Kemudian energi listrik yang akan digunakan menuju inverter AC/DC disesuaikan tegangannya. Arus listrik diubah dari arus searah atau DC menjadi arus AC atau arus bolak balik. 

5. Energi listrik dari inverter sudah dapat digunakan untuk peralatan rumah tangga, yang menggunakan arus bolak-balik seperti kulkas, televisi, lampu, dan lain-lain.

Keunggulan PLTS

1. Ramah lingkungan. Tidak ada polusi yang dihasilkan dalam pengoperasian PLTS.

2. Energi surya dapat diperbaharui menggunakan sinar matahari, maka energi akan terus ada selama matahari masih bersinar karena energi matahari merupakan sumber energi yang paling berlimpah di Indonesia. 

Kelemahan PLTS

1. Panel surya masih relatif mahal. Selain harga komponen, biaya pemasangan panel surya masih relatif mahal. 

2. Energi matahari hanya efisien di cuaca dan iklim tertentu. Daerah beriklim tropis seperti Indonesia memiliki paparan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Sebaliknya daerah beriklim dingin di dekat kutub memiliki paparan sinar matahari sangat sedikit, dan mengalami musim dingin dengan malam yang sangat panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar