Apa itu Solar Home System (SHS)?

 

 

Solar Home System atau SHS merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya yang berdiri sendiri dengan biaya berlebih untuk memasok daya ke peralatan elektronik di rumah. Arti dari berdiri sendiri yaitu sistem kelistrikan yang tidak terhubung dengan jaringan listrik PLN atau disebut juga sebagai off grid.

Pada umumnya, sistem ini digunakan di daerah yang belum terkoneksi dengan jaringan listrik PLN. Walaupun begitu, SHS juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah yang terkoneksi dengan sistem PLN.

Ada beraneka ragam harga solar home system yang ditawarkan oleh jasa pasang panel surya, walaupun begitu apabila Anda memiliki pemahaman lebih tentang sistem kelistrikan sebenarnya juga bisa memasangnya sendiri. Harga paket solar home system bisa menyesuaikan dengan kebutuhan listrik di rumah maupun menyesuaikan dengan anggaran yang Anda miliki.

Solar home system biasanya beroperasi pada tegangan arus searah (DC) 12 Volt dan menyediakan daya untuk peralatan DC dengan daya rendah seperti lampu, radio, dan TV kecil selama sekitar tiga sampai lima jam sehari.

Baca juga : Memilih Baterai yang Baik untuk PLTS Off-Grid

Ada juga peralatan lain yang digunakan seperti kabel, solar charge controller (SCC), baterai/aki, sakelar dan inverter yang mengubah daya 12/24 Volt menjadi daya 240 VAC untuk peralatan yang lebih besar.

Biasanya SHS mencakup satu atau lebih modul surya yang dilengkapi dengan solar charge controller yang berfungsi untuk mendistribusikan daya, melindungi baterai dan peralatan dari kerusakan.

SHS mempunyai minimal satu baterai atau aki untuk menyimpan energi yang dihasilkan modul surya saat siang hari. Energi yang tersimpan tersebut akan digunakan ketika malam hari untuk mengaliri listrik ke peralatan elektronik.

Sistem Rumah Surya

Solar home system dikenal dengan istilah sistem rumah surya yang mengacu pada sistem PLTS yang berdiri sendiri dan digunakan untuk keperluan rumah tangga. Biasanya, SHS hanya mempunyai daya rendah kurang dari 100-200 Watt. Pada umumnya, solar home system dirancang untuk memasok peralatan listrik DC atau AC.

Untuk SHS yang lebih besar memerlukan integrasi antara beban dengan arus listrik AC dengan menggunakan inverter DC/AC. Namun seringkali tidak efisien dan terlalu besar sehingga bisa berdampak jangka panjang pada kapasitas penyimpanan (aki/baterai), yang akan menyebabkan kerusakan apabila dibiarkan.

Oleh karena itu, diperlukan skema PLTS yang baik dengan penggunaan teknologi pengisian daya yang baik. Apabila Anda kurang memahami ini, lebih baik menggunakan jasa pasang PLTS dengan teknisi terlatih untuk pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan supaya SHS menyediakan pasokan energi yang andal selama bertahun-tahun.

Cara Kerja Solar Home System

Pada dasarnya, cara kerja solar home system sama dengan cara kerja PLTS off-grid, berikut penjelesan detail PLTS SHS :

1. Pasang Panel Surya

Pada umumnya, panel surya dipasang pada atap rumah atau tiang yang ditancapkan di tanah disertai fondasi yang kuat. Kemiringan dan orientasi modul surya harus dipilih secara akurat untuk memaksimalkan produksi energi di siang hari.

Modul surya biasanya diarahkan ke selatan atau tenggara apabila Anda berada di belahan bumi utara, sedangkan apabila berada di belahan bumi selatan maka arahkan ke utara atau barat laut. Untuk kemiringan, atur antara 10 dan 30° tergantung pada garis lintang.

2. Hubungkan Panel Surya ke SCC

Panel surya dihubungkan melalui kabel surya ke Solar Charge Controller (SCC). Perangkat ini berfungsi untuk memeriksa dan mengatur tegangan serta arus listrik yang masuk, menjaganya pada nilai yang benar ketika dikirim ke baterai surya.

3. Hubungkan SCC ke Baterai atau Aki

Kemudian SCC dihubungkan ke baterai atau aki menggunakan kabel. Anda perlu memasang SCC untuk menjaga kondisi aki/ atau baterai agar tetap baik dan menghindari pengisian yang berlebihan serta tegangan berlebih. Selain itu, SCC juga digunakan untuk mencegah baterai agar tidak habis atau sepenuhnya kosong.

Aki atau baterai tenaga surya merupakan inti dari SHS yang berfungsi untuk mengumpulkan listrik yang juga bisa digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung. Baterai terbuat dari Lithium (LiFePo4) atau silikat kinerja tinggi tergantung pada jenisnya.

Baterai lithium harapan masa pakai yang andal, mempunyai kepadatan energi yang tinggi dan pengisian ulang yang cepat. Baterai silikat lebih murah, dengan masa pakai lebih lama dibandingkan dengan timbal-asam standar dan bisa beroperasi dalam rezim suhu yang lebar.

4. Alirkan Listrik ke Inverter

Selanjutnya, alirkan listrik DC dari baterai atau aki ke inverter DC/AC. Inverter akan mengubah arus listrik DC menjadi AC sehingga bisa digunakan untuk perangkat elektronik di rumah.

Sebenarnya tanpa inverter pun tetap bisa, tetapi Anda hanya bisa menyalakan elektronik jenis DC seperti kipas angin DC, ricecooker DC dan lain sebagainya.

Ada beberapa jenis inverter tenaga surya yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan, karena SHS termasuk PLTS off grid maka diperlukan dukungan perangkat seuai dengan cara kerja inverter off grid.

Baca juga : String Inverter untuk PLTS

5. Alirkan Listrik Inverter ke Elektronik

Setelah listrik diubah dari DC menjadi AC, selanjutnya hubungkan dengan perangkat elektronik yang Anda ada di rumah seperti tv, kipas, radio, ricecooker, laptop dan lain sebagainya.

Cara kerja solar home system atau SHS serupa dengan cara kerja sistem PLTS off grid. Tergantung pada dimensinya, solar some system bisa beroperasi pada tegangan 12-24-48 V arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).

SHS menyediakan listrik untuk peralatan DC dan AC seperti lampu, radio, kipas angin, TV kecil dan lemari es. Peralatan tersebut bisa berguna tidak hanya untuk rumah tangga, namun juga untuk bisnis dan utilitas seperti toko, sekolah dan pusat kesehatan.

Manfaat Solar Home System (SHS)

1. Dapat mengurangi polusi udara dalam ruangan

2. Dapat meningkatkan kesehatan karena mengganti lampu minyak tanah

3. Menyediakan penerangan untuk belajar di rumah

4. Memudahkan pekerjaan di malam hari

5. Dapat memfasilitasi akses informasi dan komunikasi (radio, TV, pengisian daya ponsel)

6. Dapat menyediakan lapangan kerja dan peluang bisnis baru

Selain itu, SHS juga membantu menghindari emisi gas rumah kaca dengan mengurangi penggunaan sumber energi konvensional seperti gas, minyak tanah dan genset diesel untuk pembangkit listrik.

PLTS SHS yang berdiri sendiri juga bisa digunakan untuk menyediakan listrik bagi kantor dan kendaraan kesehatan mobile untuk mengoperasikan lampu pada malam hari dan lemari es untuk vaksin dan obat-obatan supaya bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.

Baca juga : Central Inverter untuk PLTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar