Pengertian dan Jenis Tingkatan Tegangan Arus Listrik

Tegangan Listrik

Pengertian Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik diantara 2 titik pada rangkaian listrik dan akan dinyatakan pada satuan volt. Besaran ini juga mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang menyebabkan  adanya aliran listrik pada sebuah konduktor listrik. Hal ini bergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik bisa kita katakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau pun ekstra tinggi. Secara definisi, tegangan listrik juga akan menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat yang bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Maka dari itu akan dapat menyebabkan arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor yang mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.

Jenis Tingkatan Tegangan Listrik

Tegangan listrik merupakan arus beda potensial yang bisa menumbuhkan atau membangkitkan medan listrik sehingga nantinya akan menyebabkan timbulnya arus listrik dengan bantuan konduktor.

Jadi, menurut ukuran beda potensialnya, tegangan listrik juga bisa bedakan menjadi 4 tingkatan. Berikut ini tingkatan tegangan listrik yaitu:

1. Tegangan listrik ekstra rendah (Ekstra Low Voltage)

2. Tegangan listrik tinggi (High Voltage)

3. Tegangan listrik ekstra tinggi (Exstra High Voltage)

Tegangan listrik juga dinyatakan berdasarkan satuan Volt. Cara untuk mengukur tegangan listrik juga dapat dilakukan dengan cara memakai bantuan alat khusus yaitu multimeter (tester). Alat ukur listrik multitester ini biasanya juga banyak dipergunakan untuk mengukur tegangan listrik, mengukur tahanan dan kuat.

Baca juga : Apa itu Induksi Arus Listrik?

Berikut ini ada beberapa jenis tegangan listrik menurut pada aliran arusnya yaitu :

• Tegangan Listrik AC

Tegangan AC juga dapat disebut sebagai tegangan listrik bolak – balik dan tegangan AC yang memiliki 2 jenis yaitu tripel phase dan single phase.

Tegangan AC single phase merupakan jenis tegangan AC yang dipergunakan dalam kehidupan sehari – hari. Tegangan AC single phase ini hanya mempunyai satu phase dan ground/netral.

• Tegangan Listrik DC

Tegangan listrik DC adalah tegangan listrik searah dan memiliki notasi atau tanda titik negatif pada ujung satu dan notasi positif diujung yang lainnya.

Pemasangan tegangan DC itu harus benar letak antara kedua kutubnya. Karena kalau ada kesalahan pada pemasangan atau cara memasangnya yang terbalik, itu akan menyebabkan kerusakan pada kedua bagian. Kalau, pada pengaplikasian tegangan DC ini juga banyak ditemui sama oleh seseorang pada berbagai peralatan elektronik.

Satuan pada Tegangan Listrik

Tegangan listrik juga memiliki satuan Volt dan simbol buat tegangan listrik yaitu V. Akan tetapi, pada referensi akademis lebih sering mempergunakan simbol E untuk menyebutkan tegangan listrik.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak tertukar dengan simbol satuan tegangan (Volt) yang juga disimbolkan dengan V.

Rumus Tegangan Listrik

Tegangan yaitu beda potensial diantara 2 titik, juga dapat didefinisikan sebagai jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan arus dari titik satu ke titik yang lainnya.

Jadi, rumus tegangan diantara 2 titik yaitu :

Keterangan :

Va = Potensial di titik a

Vb = Potensial di titik b

E = Medan Listrik

I = Arus Listrik

Meskipun, menurut penerapannya beda potensial itu ada pada arus listik bolak – balik (AC) dan arus listrik searah (DC).

Dibawah ini merupakan rumus dari arus searah:

Keterangan:

V = Tegangan Listrik

P = Daya Listrik

R = Hambatan Listrik

I = Kuat Arus Listrik

Sedangkan, keterangan pada arus bolak – balik yaitu :

V = Tegangan Listrik (Volt)

I = Kuat Arus Listrik (Ampere)

P = Daya Listrik (Watt)

R = Hambatan Listrik (Ohm)

Z = Impedansi

ф = Beda fase antara I dan V

Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar